GURU YANG BAIK DAN GURU YANG HEBAT: Apakah bedanya?


GURU YANG BAIK DAN GURU YANG HEBAT: Apakah bedanya?

Pertanyaan yang tertuang dalam judul di atas antara lain  dapat dijawab dengan memanfaatkan pandangan Mendikbud RI, Muh. Nuh yang disitir oleh Boy Yendra Tamin (dalam http:// boyyendratamin.blogspot.com/2011/11/pendidik-profesional- antara-harapan-dan.html). Menurut Nuh, “Guru yang baik akan menjelaskan sesuatu kepada muridnya sehingga paham, tetapi guru yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi dan memotivasi muridnya, sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan kemampuannya sendiri”.

TUGAS INDIVIDUAL (untuk peserta perkuliahan Pembelajaran Menulis)

Pahamilah pernyataan Mendikbud itu, kemudian bacalah kelanjutan uraiannya dalam situs yang ditunjuk. Walau wacana itu sudah agak lama, sangat mungkin Anda belum sempat membacanya sampai tuntas, bukan? Usai membacanya,  jawablah soal berikut berdasarkan pemahaman Anda terhadap isi wacana tersebut.
Selamat membaca, setelah itu berbagilah

SOAL
1.    Identifikasilah:
a) ciri-ciri guru yang baik;
Jawab:
- Mampu memberikan penjelasan kepada murid dengan sejelas-jelasnya
- Membuat siswa menjadi paham
- Mengusahakan agar tidak ada lagi kebingungan bagi murid terhadap hal yang disampaikan oleh gurunya
- Memiliki metode belajar yang bisa membuat pemahaman murid menjadi lebih terampil
b) ciri-ciri guru yang hebat.
Jawab:
- Mampu membangun sebuah hubungan baik dengan siswa
- Mampu memberikan inspirasi  dan motivasi yang membangun bagi kemampuan yang dimiliknya
- Mampu meyakinkan siswa bahwa ia bisa melakukan apapun dengan kemampuannya sendiri

2.    Jika diwajibkan memilih, apakah Anda akan berupaya untuk menjadi  "guru yang baik" ataukah ingin menjadi "guru yang hebat"? Mengapa demikian? Tulislah minimal tiga alasan yang mendasari pilihan Anda itu.
Jawab:
Tentu saya ingin memilih untuk menjadi guru yang baik dan hebat karena dua pilihan itu memang tujuan dari seorang guru yang positif, tapi saya lebih mengutamakan untuk menjadi seorang guru yang hebat. Menjadi guru yang hebat akan lebih banyak melibatkan interaksi secara pribadi dalam hal memotivasi siswanya.  Interaksi itu juga akan menjadikan susasana antara guru dengan murid tidak canggung, sehingga guru lebih mudah mencari tahu potensi murid. Setelah mengetahui bagaimana potensi murid, guru akan lebih mudah untuk mengembangkannya. Guru yang hebat pasti bisa menentukan metode belajar yang cocok dalam memudahkan pemahaman murid karena dengan terjadinya interaksi langsung dengan siswa maka guru pasti tahu permasalahn apa saja yang sering dialami murid dalam pembelajaran. Memiliki perasaan bangga jika ada murid yang termotivasi karena guru yang hebat. Alasan yang paling utama menjadi seorang guru yang baik dan hebat karena ada rasa kepuasan apabila ada murid yang bisa merasakan manfaat dari guru yang baik dan hebat, manfaat yang menjadikan murid itu paham terhadap segala sesuatu yang diberikan oleh gurunya dan motivasi dalam melakukan sesuatu dengan percaya pada kemampuan murid itu sendiri.
3.    Bagaimanakah profil ideal guru Bahasa Indonesia di era globalisasi ini? Jelaskanlah menurut sudut pandang Anda masing-masing.
Jawab:
Profil guru Bahasa Indonesia yang ideal untuk era saat ini adalah guru yang mampu membimbing siswanya untuk bisa meningkatkan keterampilan berbahasa, karena keterampilan berbahasa sangat diperlukan dalam setiap kegiatan. Guru Bahasa Indonesia seharusnya mampu menjadi sebuah media untuk siswanya dalam segala hal permasalahan mengenai Bahasa Indonesia. Guru Bahasa Indonesia juga harus bisa menanamkan manfaat dari belajar Bahasa Indonesia. Tidak hanya bermanfaat dalam hal nilai yang dicapai dikelas, tapi juga untuk manfaat diluar kegiatan sekolah.

4.    Adakah manfaat yang Anda peroleh setelah membaca wacana itu? Jika ada, tulislah semua manfaat yang dapat Anda petik darinya.
Jawab:
Ada, saya mendapatkan manfaat mengenai perbedaan antara guru yang baik dengan guru yang hebat. Wacana itu membuka pikiran saya mengenai manfaat seorang guru yang sebenarnya. Saya juga mendapatkan motivasi baru agar bisa menjadi seorang guru yang seperti itu.

Jawaban ditulis dalam blog Anda masing-masing, paling lambat dua hari sebelum tatap muka selanjutnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Andai Waktu Bisa Terulang

Andai Waktu Bisa Terulang

Jika ada sesuatu yang sangat berharga, maka itu adalah waktu.

Siapapun orangnya, tidak akan bisa mengulang setiap waktu yang sudah terlewatkan. Tidak peduli seberapa kaya orang itu, seberapa penting jabatannya, waktu tidak mau diajak kompromi. Ia akan terus berjalan.

Tidak peduli apakah orang-orang mampu melewatinya dengan menyenangkan, atau sebaliknya.

Setiap orang, dimanapun ia berada, memiliki waktu 24 jam dalam sehari. Tidak ada yg mendapatkan lebih, meski hanya satu menit saja.
Semua sama. Tidak kurang, tidak lebih.

Jika kemudian waktu bisa terulang, tentu kita semua mengharap melakukan hal-hal yang baik saja. Memperbaiki kesalahan yang pernah kita lakukan. Sayangnya, waktu memang tidak akan pernah bisa terulang.

Teman, untuk mencapai segala macam kesempurnaan, memang selalu dibutuhkan proses 'trial and error". Oleh sebab itu, jika kemarin atau hari ini Anda melakukan kesalahan, carilah kesempatan untuk memperbaikinya.

Jika kita gagal melakukan sesuatu hal, bukan berarti itu akhir segalanya. Belajarlah dari kesalahan, dan berusahalah untuk tidak mengulanginya. Belajarlah memaafkan diri sendiri & memaafkan orang lain, karena tidak ada manusia yang sempurna!

Yang lalu biarlah berlalu. Mungkin akan menjadi pengalaman selama hayat. Bagaimanapun diri Anda di masa lalu, itu tidaklah penting.
Yang jauh lebih penting adalah bagaimana diri Anda di masa depan!
 
Keep fight! :-)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Pandangan Manusia Terhadap Lingkungan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

BAHASA INDONESIA: Latihan 1

BAHASA INDONESIA: Latihan 1


Mata Kuliah     : Bahasa Indonesia                               
Dosen              : Hj. Isna Sulastri, Dra. M. Pd.
Nama               : Euis Encar 
NIM                : 41032151111016
Tanggal            : 11 April 2012
                                         

BAGIAN A
 
Petunjuk
1.      Kerjakanlah soal di bawah ini dengan cara menghitamkan huruf B jika pernyataan yang terdapat dalam soal, Anda anggap benar dan hitamkan S jika salah. Contoh jika jawaban betul: ( B-S ).
2.      Jawaban ditulis langsung pada lembar soal ini. Untuk ini silakan dikopi paste terlebih dahulu.
3.      Pengetikan soal ini belum tertata rapi maka rapikanlah dalam blog Anda.

SOAL

1.      Tujuan utama perkuliahan Bahasa Indonesia adalah untuk menumbuhkembangkan keterampilan berbahasa mahasiswa, baik lisan atau pun tulisan ( B-S ).
2.      Salah satu upaya menumbuhkembangkan keterampilan berbahasa mahasiswa adalah dengan menumbuhkan kesadaran berbahasa Indonesianya terlebih dahulu ( B-S ).
3.      Kesadaran berbahasa seseorang tidak dapat dilihat  dari tanggung jawab dan sikapnya terhadap bahasa Indonesia ( B-S ).
4.      Mahasiswa Program Studi Matematika tidak perlu memiliki kesadaran berbahasa Indonesia sebab mereka tidak akan menjadi guru bahasa Indonesia (B-S).
5.      Membiasakan diri berbahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia terutama di dalam forum-forum resmi, merupakan wujud tanggung jawab seseorang terhadap bahasanya ( B – S  ).
6.      Menurut Mansoer Pateda, tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa dapat diwujudkan hanya dalam bentuk partisipasi formal ( B – S  ).
7.      Pengguna bahasa yang berpartisipasi secara formal, biasanya dengan kesadaran sendiri berusaha untuk menjadi peserta aktif dalam setiap kegiatan kebahasaan (B-S).
8.      Mahasiswa Program Studi Matematika idealnya berpartisipasi dalam kegiatan pembinaan bahasa,  minimal dalam bentuk partisipasi formal (B-S).
9.      Salah satu contoh partisipasi formal yang dapat dan patut dilakukan mahasiswa  Program Studi Matematika adalah berupaya untuk selalu berhati-hati dalam berbahasa sehingga bahasa yang digunakannya senantiasa tertib dan terpelihara ( B – S ).
10.    Mampu menghafal kaidah bahasa Indonesia dengan baik tanpa berlatih mengimplementasikannya belum menjamin seseorang akan menjadi pengguna bahasa yang baik (B-S).
11.    Mahasiswa Program Studi Matematika yang sudah berusaha untuk berbahasa sesuai kaidah  bahasa Indonesia dalam forum-forum resmi, merupakan pertanda bahwa dia sudah memiliki kesadaran berbahasa (B-S).
12.    Kalimat efektif biasanya tidak komunikatif (B-S).
13.    Kalimat yang ambigu termasuk salah satu contoh kalimat efektif ( B-S ).
14.    Kalimat ambigu adalah kalimat yang tidak memiliki struktur yang lengkap ( B-S ).
15.    Penggunaan bahasa Indonesia  yang baik dapat dilihat antara lain dari keefektifan kalimat  serta ketepatan diksi dan ejaannya (B-S).


BAGIAN B

Petunjuk
Jawablah soal berikut dengan mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan bernalar
karena bahasa jawaban Anda termasuk bagian yang dinilai.

SOAL
Ada pernyataan yang berbunyi, “Maju mundurnya suatu bahasa sangat ditentukan oleh
kesadaran berbahasa pemakai bahasa itu sendiri”.

1.      Setujukan Anda dengan pandangan tersebut? Apa alasannya?  Tulislah argumentasi Anda terkait ini dalam satu paragraf.
Jawaban
Setuju,
Kesadaaran berbahasa menentukan bagaimana seseorang bertingkah laku dalam menggunakan bahasanya.  Kesadaran berbahasa itu mencerminkan tanggung jawab, sikap, perasaan memiliki bahasa yang mendorong seseorang untuk ikut membina dan mengembangkan bahasa itu sendiri.
2.      Tulislah minimal lima ciri orang yang memiliki Kesadaran Berbahasa. Uraikan masing-masingnya dengan singkat.
Jawaban
-     Selalu berhati-hati dalam menggunakan bahasa
Maksudnya ia selalu berhati-hati agar tidak melakukan kesalahan dalam berbahasa
-     Memperingatkan pemakai bahasa kalau ternyata ia membuat kekeliruan
-     Dapat mengoreksi pemakaian bahasa orang lain
Maksudnya ia mampu memberikan informasi mengenai berbahasa yang benar harusnya seperti apa
-     Berusaha menambah pengetahuan tentang bahasa tersebut
Maksudnya ia terus mencari ilmu mengenai bahasa dan mampu mengembangkan bahasanya
-     Bertanya kepada ahlinya kalau menghadapi persoalan bahasa
Maksudnya ia sering bertanya kepada ahlinya dalam persoalan bahasa jika menghadapi kesulitan atau persoalan yang membuatnya kurang memahami mengenai bahasanya
3.      Sudahkah Anda memiliki kelima ciri tersebut? Jelaskanlah dengan argumentasi yang bernalar.
Belum,
Terkadang saya sering mengabaikan pemakaian bahasa yang benar, karena dalam kehidupan sehari-hari pun selalu berbicara seadanya tanpa memperhatikan apakah bahasa saya itu benar atau tidak. Saya berada dalam jurusan matematika yang memang kurang memperhatikan mengenai ilmu berbahasa.
4.             Upaya apakah yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Anda? Jelaskanlah.
-           Lebih memiliki antusias dalam mengasah ilmu berbahasa
-           Sering bertanya kepada ahli bahasa atau orang yang tahu mengenai bahasa yang benar
-           Banyak membaca buku mengenai keterampilan membaca
-           Sering melatih diri dan membiasakan untuk berbahasa yang benar

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Manakala Hidupmu Tampak Susah Untuk Dijalani...

Manakala Hidupmu Tampak Susah Untuk Dijalani...
 
Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat dan mempunyai beberapa barang di depan mejanya.

Saat kelas dimulai, tanpa mengucapkan sepatah kata, dia mengambil sebuah toples mayones kosong yang besar dan mulai mengisi dengan bola-bola golf.

Kemudian dia berkata pada para muridnya, apakah toples itu sudah penuh? Mahasiswa menyetujuinya.

Kemudian professor mengambil sekotak batu koral dan menuangkannya ke dalam toples. Dia mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral masuk, mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf.

Kemudian dia bertanya pada para muridnya, Apakah toples itu sudah penuh? Mereka setuju bahwa toples
itu sudah penuh.
 
Selanjutnya profesor mengambil sekotak pasir dan menebarkan ke dalam toples...
Tentu saja pasir itu menutup segala sesuatunya. Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sudah penuh?

Para murid dengan suara bulat berkata, "Yaa!"

Profesor kemudian menyeduh dua cangkir kopi dari bawah meja dan menuangkan isinya ke dalam toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir.

Para murid tertawa...

"Sekarang," kata profesor ketika suara tawa mereda, "Saya ingin kalian memahami bahwa toples ini
mewakili kehidupanmu.
"

"Bola-bola golf adalah hal-hal yang penting - Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan, teman dan para sahabat. Jika segala sesuatu hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh."

"Batu-batu koral adalah segala hal lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil."

"Pasir adalah hal-hal yang lainnya - hal-hal yg sepele."

"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples,"  lanjut profesor, "Maka tidak akan tersisa
ruangan untuk batu koral ataupun untuk bola-bola golf. Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu
."

"Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting buat kalian"

"Jadi..."

"Berilah perhatian untuk hal-hal yang kritis untuk kebahagiaanmu. Bermainlah dengan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk check up kesehatan.

Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam. Akan selalu ada waktu untuk membersihkan rumah, dan memperbaiki mobil atau perabotan."

"Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf - Hal-hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasir-nya."

Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kalau Kopi yg dituangkan tadi mewakili apa?"

Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah begitu penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat" :-)
 
---------------------
Tulisan di atas disari dari "google bottle".

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Ujian Tengah Semester Al-islam II

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Nikmatilah Perbedaan



Nikmatilah Perbedaan!

Perbedaan adalah anugrah dari Yang Maha Kuasa!

Lihatlah sekeliling kita, indahnya warna-warni bunga, warna-warni satwa, dan segala keragaman lain yang menghiasi dunia.

Bayangkan kalau kita hanya mengenal warna hitam saja! Alangkah gelapnya dunia ini! :-)

Tanpa adanya perbedaan dan warna-warni, kita tidak akan merasakan hidup semeriah dan seindah sekarang ini, betul?! :-)

Begitu pun dengan kehidupan, setiap insan selalu berhadapan dengan segala macam perbedaan dan warna-warni kehidupan.

Tapi sayang, tidak semua orang mampu melihat perbedaan sebagai kekayaan.
Banyak orang merasa tersiksa karena perbedaan alias mereka tidak mampu menikmatinya.

Berbagai bentuk kejahatan dimulai hanya karena perbedaan. Entah itu perbedaan warna kulit, agama, suku bangsa, prinsip, atau sekadar pendapat.

Sebenarnya, perbedaan bukanlah sesuatu yang bisa dihindari. Setiap orang lahir dengan perbedaan dan keunikannya masing-masing. Mulai dari perbedaan fisik, pola pikir, kesenangan, dan lain-lain.

Tidaklah mungkin segala sesuatu hal sama.
Bahkan kesamaan pun sebenarnya tidak selalu menguntungkan.

Coba bayangkan, seandainya semua orang memiliki kemampuan memimpin, lantas siapa yang mau dipimpin? Kalau semua orang menjadi orang tua, siapa yang mau jadi anak? Siapa juga yang akan menerima sedekah, jika semua orang ditakdirkan kaya?

Perbedaan ada bukan untuk dijadikan alat perpecahan. Banyak hal positif yang bisa kita peroleh dengan perbedaan.
Namun, tentu saja semua itu harus bersyarat. Nah, syarat apa saja yang harus dipenuhi?

Berikut di antaranya...
1. Cara pandang kita terhadap perbedaan.

Berpikirlah positif dengan mensyukuri adanya perbedaan. Anggaplah perbedaan sebagai kekayaan. Cara pandang yang benar akan melahirkan sikap yang tepat.
    Ada baiknya kita mencari persamaan terlebih dahulu, sebelum mencari perbedaan.

2. Kelola perbedaan sebaik mungkin.

Musyawarah untuk mencapai kesepakatan adalah jalan yang tepat untuk mengelola perbedaan.
Berlatihlah utk menghargai, menerima, menjalankan dan bertanggungjawab terhadap keputusan bersama, meski berlawanan dengan ide awal kita.

3. Selalu posisikan segala sesuatu pada tempatnya.

Saat bekerja sama dengan orang lain, salurkan potensi, karakter, minat yang berbeda-beda pada posisi 'yang tepat'.

Cara ini akan mendorong tercapainya tujuan bersama dan mendukung pengembangan potensi masing-masing individu.

4. Jangan pernah meremehkan orang lain.

Apapun dan bagaimana pun kondisi atau pendapat orang lain, perlakukan mereka selayaknya diri kita ingin diperlakukan.
Anggaplah semua orang penting. Mereka memiliki peran tersendiri, yg bisa jadi tdk bisa digantikan oleh orang lain.

5. Jangan menonjolkan diri atau sombong.

Merasa diri paling penting dan lebih baik daripada orang lain *tidak akan* menambah nilai lebih bagi kita. Toh kita tidak bisa hidup tanpa orang lain.

Jadilah beton dalam bangunan. Meski tidak nampak, namun sesungguhnya ialah yang menjadi penyangga kokohnya sebuah bangunan. :-)

6. Cari sumber informasi yang terjamin kebenarannya.

Perbedaan bisa muncul karena informasi yang salah. Oleh sebab itu, pastikan sumber informasi kita bisa terjamin dan dapat dipercaya kebenarannya. Lebih bagus lagi jika disertai bukti yang  mendukung.

7. Koreksi diri sendiri sebelum menyalahkan orang lain.

Menyalahkan orang lain terus menerus tidak akan banyak membantu kita. Bisa jadi kesalahan sebenarnya terletak pada diri kita. Karenanya, koreksi diri sendiri terlebih dahulu merupakan langkah yang paling bijaksana.

So, berhentilah menyesalkan perbedaan.
Karena jika tidak, Sahabat akan kehilangansumber kebahagiaan! :-)
Sukses selalu untuk Sahabat!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Kesendirian Tidak Selalu Mematikan!



Kesendirian Tidak Selalu Mematikan!
Ditulis Oleh: Anne Ahira

Sahabat, banyak orang yang tidak menyukai kesendirian, karena waktu yang dilewati terasa lebih panjang dan melelahkan.

'Sendiri oh sendiri'... Ternyata hal remeh ini bisa menjadi masalah besar bagi sebagian orang!

Apakah Sahabat termasuk yang demikian? :-)

Memang, kesendirian seringkali diidentikkan dengan hal yang menakutkan, mengesalkan, bahkan menjadi simbol kesedihan. Namun, jika kita mau membuka pikiran, sebenarnya kesendirian itu tidak selalu mematikan!

Kesendirian bisa memiliki dua makna...

Pertama, kesendirian menyangkut fisik yang sebenarnya, tanpa ada orang di sekitarnya. Kedua, hanya berbentuk perasaan saja.

Bisa jadi seseorang berada di tengah keramaian, namun merasakan kesunyian. Mungkin Sahabat pernah mengalami hal serupa, terutama ketika menemui masalah dengan rekan kerja, sahabat, keluarga, atau pacar? :-) dan lain sebagainya..!

Satu hal yang perlu Sahabat ingat, kesendirian dengan arti apapun sebenarnya bukan masalah jika kita mampu mengelolanya dengan baik, atas perasaan, sikap dan segala situasinya.

Bagaimana kita bisa mengelola kesendirian supaya lebih bermakna? Lakukan hal berikut :

1. Cari kesibukan dengan melakukan aktivitas positif yang sangat Sahabat sukai, misalnya dengan membaca, menulis, olahraga, menyanyi? :-) Apapun kesukaan Sahabat. Dengan cara ini, kesendirian akan terasa lebih menyenangkan!

2. Kedua, ingat-ingat kembali hal-hal yang menjadi impian Sahabat dan belum sempat dilakukan. Sahabat bisa membuka agenda-agenda pribadi, foto-foto jaman dulu, buku-buku, dan lain sebagainya. Percaya, cara ini akan menyadarkan Sahabat akan sempitnya waktu untuk mewujudkan segalanya. Kalau sudah begini, bukankah kesendirian itu jadi menyenangkan? ;-)

3. Ketiga, buat daftar sebanyak-banyaknya tentang keinginan yang ingin Sahabat wujudkan selagi masih hidup. Mungkin dengan cara menuliskan kembali 'keinginan gila' saat Sahabat masih kecil? Atau mimpi-mimpi lain yang belum terlaksanakan?
Saat itu Sahabat akan sadar, ternyata banyak sekali hal yg memerlukan kesendirian utk mewujudkannya!

4. Dan yang terakhir.... Sebenarnya ini merupakan hal *utama* dan yang pertama yang harus Sahabat lakukan...
Mendekatlah kepada Yang Maha Mencinta diri Sahabat.
Kesendirian ini akan semakin menyadarkan hakekat keberadaan Sahabat di dunia.

Semakin keyakinan ini kuat, maka akan semakin kokoh kemampuan Sahabat mengarungi kehidupan, dengan segala situasinya.

Intinya, jangan biarkan Sahabat terjebak dalam kesendirian dengan suasana 'hati yang negatif', membiarkannya berlarut-larut, hingga membuat Sahabat  putus asa.

Kalau Sahabat mau membuka mata, kita sebenarnya tidak pernah benar-benar sendiri. Ada orang lain di sekitar kita.

Yang jelas, pasti selalu ada orang yang bisa Sahabat jadikan teman, dan ajak bicara!
Jika Sahabat mau terbuka, dalam kesendirian Sahabat bisa merenungkan banyak hal. Dalam kesendirian Sahabat bisa menemukan kedewasaan, kebijaksanaan, ide brilian, dan memaksimalkan potensi yang Sahabat miliki.

Dalam kesendirian pula Sahabat bisa mengungkap kejujuran, yang bisa jadi terkalahkan oleh sombong dan ego yang seringkali Sahabat temukan di keramaian!

Tidak bisa dipungkiri, kesendirian bisa datang kapan saja kepada setiap orang, termasuk kepada Sahabat.

Nah, jika suatu saat atau bahkan saat ini Sahabat sedang dilanda 'kesepian' alias merasa 'sunyi sepi sendiri', Sahabat harus ingat, bahwa kesendirian tidak selamanya mematikan!

Kelola-lah perasaan Sahabat dengan baik, dan buatlah kesendirian menjadilebih bermakna. :-)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Rangkuman: Kesadaran Berbahasa


KESADARAN BERBAHASA

Menurut hemat penulis, kesadaran berbahasa adalah sikap seseorang baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama bertanggung jawab sehingga menimbulkan rasa memiliki suatu bahasa dan dengan demikian ia berkemauan untuk ikut membina dan mengembangkan bahasa itu. Kesadaran berbahasa menimbulkan sikap, bagaimana seseorang bertingkah laku dalam menggunakan bahasanya. Sikap itu diikuti pula oleh sikap menghormati, bertanggung jawab, dan ikut memiliki bahasa itu. Namun, tidak setiap orang menginsafi tanggung jawab berbahasa. Jika kita ingin memajukan bahasa maka setiap orang harus diinsafkan agar mempunyai kesadaran berbahasa.
            Ciri orang yang bertanggung jawab terhadap suatu bahasa dan pemakaian bahasa adalah:
a.       Selalu berhati-hati menggunakan bahasa
b.      Tidak merasa senang melihat orang yang mempergunakan bahasa secara serampangan
c.       Memperingatkan pemakai bahasa kalau ternyata ia membuat kekeliruan
d.      Tertarik perhatiannya kalau orang menjelaskan hal yang berhubungan dengan bahasa
e.       Dapat mengoreksi pemakaian bahasa orang lain
f.       Berusaha menambah pengetahuan tentang bahasa tersebut
g.      Bertanya kepada ahlinya kalau menghadapi persoalan bahasa
Tanggung jawab berbahasa sangat diperlukan untuk menghindari salah pengertian. Tanggung jawab pemakai bahasa tidak hanya terbatas pada pemilihan kata dan kalimat yang baik, tapi juga mengenai cara pengucapan kata dan kalimat.
Sikap terhadap bahasa dan berbahasa dapat dilihat dari dua segi yaitu sikap positif dan sikap negatif. Sikap positif terhadap bahasa terlihat pada penampilan seseorang ketika menggunakan bahasa. Sikap positif terhadap bahasa dan berbahasa menghasilkan perasaan memiliki bahasa, namun perasaan memiliki ini tidak muncul karena pemberian. Rasa memiliki bahasa bisa muncul karena kesadaran berbahasa. Untuk menanamkan rasa memiliki bahasa, orang tidak boleh menganggap bahwa bahasa adalah miliknya pribadi.
Bukti keikutsertaan terlihat dari pemakaian bahasa yang tertib. Bukti keikutsertaan dalam pembinaan bahasa adalah dengan partisipasi informal dan partisipasi formal. Partisipasi informal dapat dilihat dari rasa hati-hati seseorang dalam berbicara atau menulis sehingga bahasanya terpelihara, tidak ada kesalahan jika dilihat segi kaidah bahasa. Partisipasi formal terlihat melalui kegiatan pembinaan melalui pertemuan formal seperti forum diskusi, lokakarya, seminar, musyawarah, kongres, musyawarah, kongres, konferensi baik pada tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional yang khusus membahas persoalan kebahasaan.
Pemakai bahasa tidak semua diharapkan berpartisipasi secara formal, tapi minimalnya dapat berpartisipasi secara informal dengan penuh kesadaran.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments